WORLD IN YOUR HANDS
Perkembangan ilmu
pengetahuan semakin hari semakin pesat. Tidak hanya dari bidang tekhnologi
ataupun komunikasi, tapi juga di bidang kedokteran. Pada tahun 1908, peneliti
dari rusia dan jerman mendapatkan nobel karena karya nya tentang system
kekebalan tubuh manusia,. Sebelas tahun kemudian, Jules Bordet mengetahui
mengenai sistem komplemen dalam imunitas. Dunia mengenal tentang antibody dan
antibody monoclonal lebih dari 60 tahun setelahnya.
Tak hanya itu, dulu
ketika seseorang didiagnosis menderita Ca Cervix atau Kanker Mulut Rahim, dunia
belum dapat menjelaskan penyebabnya. Haralad zur Hausen melakukan penelitian
mengenai penyakit ini. Apakah yang menyebabkan seseorang bisa terkena Ca
Cervix? Pertanyaan ini terjawab pada tahun 2008, Haralad menemukan bahwa
penyebab Ca Cervix adalah infeksi dari Virus HPV (Human Papiloma Virus).
Pada pengobatan cancer,
sudah berkembang pendekatan-pendekatan terbaru tentang chemotheraphy. Sebut
saja pendekatan Isolated Infusion atau Infus terisolasi, dengan dosis kemoterapi yang sangat tinggi ke daerah
tumor tanpa menyebabkan kerusakan sistemik yang luar biasa. Adalagi
electrochemotherapy , kombinasi perlakuan di mana suntikan obat kemoterapi
diikuti oleh aplikasi tinggi pulsasi listrik tegangan lokal untuk tumor. Apakah
sudah sampai disini saja perkembangan tentang pengobatan cancer? Ternyata
tidak. Pada tahun ini, Ralph Steinment, Bruce, dan Jules menemukan tentang sel
dendritik dan peranannya dalam imnuitas adaptif. Penemuan yang mereka lakukan
ini berhasil menarik perhatian dunia dikarenakan bisa menjadi vaksin anti
kanker, merupakan sebuah harapan bagi penderita kanker terutaman kanker stadium
lanjut.
Jika saja Ralph dan
kawan kawan tidak pernah melakukan penelitian, pengetahuan tentang sel dendritik
pun takkan diketahui dan cerita tentang vaksin anti kanker pun tak pernah ada.
Jika semua orang hanya berdiam diri dan menerima apa adanya tentang cancer
cervix tanpa ingin mengetahuinya mendalam, maka kita takkan pernah tau penyakit
ini disebabkan oleh infeksi HPV. Yang lebih menyedihkan lagi jika 100 tahun
yang lalu para peneliti tidak menemukan
tentang sistem kekebalan tubuh manusia, maka tidak akan ada cerita di atas
tersebut.
Ilmu merupakan buah
pemikiran manusia. Dia merupakan hasil pemikiran dari proses mempertanyakan,
menduga, mencari tahu, mencoba dan menyimpulkan. Proses itu dinamakan
penelitian. Ilmu sesuatu yang berkembang
tapi bisa juga tidak. Mengapa?karena tidak ada yang mengembangkannya yaitu
kita. Bisa-bisa saja kita berdiam diri dan menerima apa yang telah ditemukan
para peneliti terdahulu. Atau kita sudah nyaman dengan keadaan kita sekarang.
Tapi pada dasarnya manusia itu memiliki rasa ingin tahu dan rasa tidak pernah
puas. Jika dua hal tersebut kita gabungkan untuk menemukan hal-hal baru, maka
akan terbentuk ilmu-ilmu yang semakin memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan
kuantitas hidup kita.
Orang bijak mengatakan “Siapa yang menguasai
ilmu pengetahuan, maka ia akan menguasai dunia”. Untuk menguasai dunia, kita mebutuhkan ilmu pengetahuan,
untuk mendapatkan ilmu kita melakukan penelitian dan untuk itu semua kita harus
memulainya dari diri sendiri.
“Science begins from
research, research starts from your hands and after that world in your hands”
nb: sebuah essai yang dibuat untuk tugas Pekan Ilmiah Mahasiswa 2011-SCORE. Dikerjakan di tengah malam menjelang pagi karena masalah niat yang setengah hati. Berdasarkan pemikiran dan refrensi penemuan-penemuan di bidang kedokteran-wikipedia. Mendapat nilai 68 dengan nilai terbaik dari seluruh essai yaitu 72. *uhuk *plak *dilempar massa