Selasa, 09 September 2014

Percakapan 6 Tahun Kemudian


Maaf ya readers karena jarak post kemarin dengan yang sekarang jauh, padahal berkesinambungan ceritanya.
Oke mari kita lanjut pembahasannya.

6 tahun kemudian...

Bertempat disebuah kamar jaga, dikala menunggu visit, timbullah percakapan random tiga anak koas  tentang masa depan.

A1: Aku gk terlalu pengen berkarir ke daerah. Aku mau di sini aja. Terus aku pengen jd dosen.

A2: Aku pengen ke daerah buat pengalaman tapi kalo menetap aku mikir-mikir. Pengen balik ke tempat kelahiran. Kalo kau?

A3: Aku gk masalah mau di daerah pun jadi, di kota pun jadi, tp lebih prefer ke daerah karena menumpuk dokter itu di kota.

A1: Aku merasa kalo didaerah pengetahuan itu kurang update.

A3: Belum tentu, sekarang kan jaman udah canggih bisa update selama kita mau banyak medianya. Lagian itulah gunanya ikut seminar-seminar.

A1: Takutnya kalo didaerah gk da pembanding, jd cepat merasa puas. Di kota pengetahuan dan alat lebih update.

A3: Tapi bertumpuk semua di kota. Kau spesialis pun payah kalo di kota.

A2: mmm, sebenarnya gk masalah mau memilih yang mana. Dulu aku pernah dengar entah peribahasa atau kalimat bijak. Kau mau memilih jd apa? Ikan besar di kolam atau ikan kecil di samudra. Semua itu kita yg milih. Silahkan mau memilih menjadi ikan besar yang menguasai kolam dan memberi pengaruh di kehidupan kolam itu atau menjadi ikan kecil yg menjelajahi dan melihat isi samudra, walaupun ada atau tanpa dia samudra akan tetap sama. Semua terserah kita.

A1: ngak bisa aku jd ikan besar di samudra?

A2: bisa. Kalo kau berusaha, ya tapi butuh proses kurasa.

A1: aku harus jadi tua baru bisa menjadi besar berarti?

A3: ngaklah. Jadilah spesies ikan yang langka di samudra, mau besar ataupun kecil, akan tetap dicari  dan memberi pengaruh di samudra. Jangan jadi spesies kebanyakan yg ada di samudra, be special.

Yg dimaksud dengan si A3, ambil sesuatu yang berbeda dari kebanyakan orang. Bukan menjadi freak biar berbeda. Tapi pandailah dalam memilih jalan. Kalo gue nyontohin kalo ada spesialis urologi jadilah spesialis urologi wanita misalnya yg jarang, atau kalo ada spesialis rambut, jadilah spesialis rambut kering bercabang sembilan, kira-kira gitulah pointnya.

Atau kalo kita mengambil pemikiran A2, bisa aja setelah menjadi besar di kolam, ikan besar baru berangkat ke samudra, dengan harapan dia akan lebih kuat menjelajahi dan memberi pengaruh ke sekitar. Atau dia langsung berenang di samudra dan berusaha menjadi besar disitu.

Mau jadi ikan apa dan dimana itu terserah kita, yang jelas semuanya harus berusaha. Kalo kamu lahir jd orang biasa itu bukan salah siapa siapa, tapi kalo kamu meninggal menjadi orang tak berguna itu salahmu.

Tidak ada yang salah bagi gue sih. Karena ini pilihan. Ada yg cukup dengan kolam ada yg ingin melihat samudra. Semuanya kembali ke hasrat masing-masing.

Dua postingan ini bukan cuman untuk anak kedokteran, tapi untuk semua kalangan. Coba melihatnya dari segala sudut pandang.

*mungkin percakapan diatas kata perkatanya tidak sama, tapi seperti itulah intinya.

0 komentar:

Posting Komentar

Kring Kring Olala

Live Traffic Feed

Mengenai Saya

Foto saya
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPN VJ) 2009 dan sekarang menjadi mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) 2010. seorang pemimpi yang sedang berusaha mewujudkan semua impiannya.

My Followers